FPPS Kota Jogja Siap Fasilitasi KUR bunga 0%
Sebagian kita tentunya masih asing dengan istilah FPPS. Namun tidak demikian bagi warga Kota Jogja yang aktif dalam kelompok tani. Sebuah singkatan yang memiliki kepanjangan dari Fasilitator Pembiayaan Petani swadaya ini merupakan program dari Kementrian Pertanian yang eksis sejak 2017.
Mengulik lebih lanjut apa itu FPPS?, yuk kita kenal lebih jauh. FPPS adalah tenaga swadaya yang mendampingi petani/ kelompok tani/ gapoktan/ pelaku usaha pertanian untuk bisa akses pelayanan perbankan/ lembaga keuangan. Yang memiliki peran/fungsi untuk menjembatani petani dalam melakukan akses perbankan, sehingga tercapai revitalisasi pembiayaan pertanian dimana Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pembiayaan kepada petani untuk mengembangkan usaha taninya.
Ada 4 bank skala nasional yang menawarkan KUR yaitu, BRI, BNI 46, Mandiri, dan BPD. Seiring berkembangnya kebutuhan, memasuki tahun 2019. Ikut bergabung lembaga non perbankan yakni Pegadaian dan PT. PNM.
Kelompok tani dalam menjalankan usaha baik yang baru merintis maupun sudah berkembang, tentunya tidak lepas dari kebutuhan permodalan dengan tujuan memperbesar usaha. Dengan adanya FPPS tentunya sangat membantu posisi petani/pengusaha. Baik yang bergerak dalam sektor pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan hasil pertanian, dan lain sebagainya.
Menengok beberapa waktu terakhir ini dengan adanya pandemik covid 19 yang menghatam seluruh penjuru dunia tak terkecuali Indonesia, berimbas pada kolapsnya beberapa segi kehidupan termasuk perekonomian. Apalagi sebagian orang yang bergerak dibidang UMKM/Usaha Mikro Kecil Menengah cukup terkena dampaknya. Dengan adanya FPPS bisa jadi suatu keniscayaan cara berbangkit kembali, menggeliat untuk menunjukkan eksistensinya.
Fasilitator Kota Jogja
Adalah Fitri Rahayu, S.P. seorang Fasilitator FPPS di kota gudeg ini yang bertugas sebagai penjembatan antara Bank dan kelompok tani. Sehari-hari Ibu yang bertugas di Bidang Pertanian Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Yogyakarta inilah yang aktif menghubungi kelompok tani yang tersebar di 14 kecamatan se Kota Jogja. Lebih lanjut Fitri menjelaskan petani diuntungkan dengan FPPS ini karena akses permodalan perbankan menjadi lebih mudah dan cepat apalagi kuota KUR tahun ini masih banyak ditambah lagi bunga turun dari 7% menjadi 6% cukup menarik untuk dilewatkan.
FPPS mengumpulkan kelompok tani di tiap kecamatan, untuk kemudian didatangkan nara sumber dari perbankan untuk mengenalkan program KUR maupun produk knowledge lainnya. Setelahnya, Petani maupun kelompok tani yang berminat mengajukan kredit dapat menghubungi Fasilitator yang kemudian akan mengurus sampai dana cair, dan prosesnya dijamin cepat tanpa proses berbelit-belit. “Sejauh ini sudah banyak yang terbantukan dengan adanya FPPS ini” imbuh Fitri saat ditemui admin di sela-sela kegiatan temu. FPPS mendampingi jika ada kendala teknis di lapangan. FPPS membawa keuntungan bagi petani maupun perbankan, selayak simbiose mutualisme. Dalam ketugasan FPPS, selain Fitri Rahayu, S.P. terdapat tim yang termasuk di dalamnya yakni; Sigit Djuntriono, S.E., Andika Ristiana, S.P., Linda Agustina, S.Pd., Agus Hanjar Prasandi, S.P., dan Anny Widi Astuti, S.P.
Tim Pokja Kegiatan FPPS Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Yogyakarta, Eni Sulistyowati, S.P. saat ditemui admin dilokasi menyampaikan “Masyarakat dalam mengembangkan usahanya tentunya membutuhkan akses permodalan, kesempatan baik ini dapat dimanfaatkan kelompok tani untuk pengajuan pinjaman. Dengan KUR yang cukup ringan mulai 1 juta, bunga 6%/tahun, agunan ringan bahkan ada agunan dengan nilai asset 50% dari total pinjaman, syarat mudah. Apalagi fungsi fasilitator, yakni Fitri Rahayu, S.P. yang siap jemput bola membantu proses pengajuan kredit akan lebih memudahkan petani dalam pencairan modal. Masih ada masyarakat kadang masih takut dengan kredit di bank, dengan adanya FPPS akan menepis rasa itu berubah menjadi nyaman dan trust dengan pihak perbankan. FPPS membawa keuntungan baik untuk masyarakat maupun pihak perbankan” imbuhnya menutup bincang siang ini.
Temu Usaha Pembiayaan FPPS di Kecamatan Gedongtengen
Jum’at, 25 September 2020, diadakan temu usaha pembiayaan FPPS di kecamatan Gedongtengen, tepatnya di kelurahan Pringgokusuman. Setelah sebelumnya secara marathon dilakukan temu yang sama di beberapa wilayah sebelum penghujung tahun 2020. Memang beralasan kenapa baru bisa mulai melakukan pertemuan FPPS pada bulan Agustus kemarin, tak lain karena pandemi covid 19 sehingga sempat mundur dari jadwal. Tentunya pertemuan dilaksanakan sesuai prosedur covid 19, new normal dengan wajib masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan membatasi kapasitas ruangan.
Dihadiri anggota kelompok tani di wilayah tersebut diantaranya Kemuning, Wijayakusuma, Amarilis, Cahaya, dan Sekar Asri. dengan narasumber dari Bank BRI unit Prawirotaman yakni Widi Widarjanto, menyampaikan materi KUR, BRILink, dan Indonesia Mall. KUR BRI masih terbuka kuota. Dengan bunga 6%/tahun setara 0,26%, minimal pinjaman 1 juta. Syarat umum mempunyai usaha minimal 6 bulan, foto kopi KTP suami dan istri, foto kopi C1/KK, surat nikah, dan surat keterangan usaha mengetahui kelurahan HO/SIUP.
Selama pandemi covid 19 ini, BRI memiliki program khusus berupa Super Mikro. Super Mikro merupakan program khusus KUR dengan bunga 0% sampai bulan Desember 2020, serta dibebaskan mengangsur sampai Desember 2020. Setelahnya baru mengangsur sesuai pinjaman. Layanan ini dikhususkan untuk nasabah baru yang belum pernah pengajuan pinjama. Dengan plafon 1-10 juta. Syarat umum foto kopi KTP suami istri, foto kopi KK, Foto kopi buku nikah.
BRILink merupakan perluasan layanan BRI dengan menjalin kerjasama dengan nasabah sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan konsep sharing fee.
Indonesia Mall adalah bentuk kerjasama Bank BRI dengan e-commerce untuk mendukung UMKM go online. Indonesia Mall membantu UMKM tersebut untuk meningkatkan jangkauan penjualan produk, seperti di tokopedia, blibli, shopee, bukalapak, blanja, Qoo10. Bagi yang berminat gabung dapat mendatangi Rumah Kreatif BUMN Jogja yang beralamat jalan Sagan Tim 123, Terban, Gondokusuman, Jogja.
Saat dimintai testimoninya di akhir acara temu, ketua Gapoktan Pringgokusuman Ari Priyanti menyampaikan “acara FPPS ini sangat bermanfaat bagi anggota yang membutuhkan akses permodalan”. Tampak beberapa tim FPPS Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Yogyakarta telah berkemas-kemas menandakan berakhirnya perhelatan temu usaha ini.