Tetap Sehat dan Bugar, Ayo Konsumsi Pangan B2SA!
pertanian.jogjakota.go.id -Tahukah teman-teman kalau sekarang sudah bukan zamannya lagi mengkonsumsi makanan 4 Sehat 5 Sempurna, tapi Ayo Konsumsi Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman).
Kenapa? Karena Pangan B2SA adalah aneka ragam bahan pangan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang dikonsumsi dalam jumlah seimbang untuk memenuhi kecukupan gizi yang seimbang pula.
Secara umum B2SA adalah susunan makanan untuk dikonsumsi seseorang sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang, dan sore/malam), yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah yang memenuhi kaidah gizi seimbang yang sesuai dengan daya terima (selera, budaya) dan kemampuan daya beli masyarakat serta aman untuk dikonsumsi.
Cara Menyusun Menu B2SA
Untuk menyusun menu B2SA sehari-hari hal pertama yang harus diketahui adalah berapakah kebutuhan pangan kita sehari-hari. Kebutuhan pangan sehari-hari sangat berbeda pada tiap individu karena ditentukan oleh jenis kelamin, umur, serta aktifitas sehari-hari. Untuk memudahkan, mari kta gunakan kartu putar porsi metri berikut ini:
Kebutuhan pangan untuk sehari-hari terdiri dari:
1. makanan pokok sebanyak 4,5 porsi, 1 porsi = 100 gram
2. Lauk hewani 3 porsi, 1 porsi = 50 gram
3. lauk nabati 3 porsi, 1 porsi = 50 gram
4. sayuran 3 porsi, 1 porsi = 100 gram setelah dimasak
5. buah-buahan 5 porsi, 1 porsi = 50 gram
6. gula 2,5 porsi, 1 porsi = 5 gram
7. minyak 4 porsi, 1 porsi = 5 gram
8. air 2 liter
Pola makan dengan menu B2SA mengajak kita untuk berkreasi dalam mengatur menu makan sehari-hari tanpa ada batasan tertentu. Batasan yang ada hanyalah jumlah porsi makanan harus terpenuhi sesuai dengan jenis kelamin, umur, berat badan dan aktifitas. Porsi makanan tersebut tidak boleh kurang dan tidak boleh berlebih. Berikut adalah tabel porsi makanan berdasarkan umur dan jenis kelamin:
Berikut contoh menyajikan menu B2SA:
Sarapan
Biasanya sarapan dengan mengkonsumsi buah-buahan sekaligus minum kefir (semacam yoghurt). Satu porsi buah setara dengan satu buah pisang ukuran sedang. JIka kita mengkonsumsi pepaya untuk sarapan buahnya. Satu potongan besar pepaya sama dengan 100 gram, berarti dibutuhkan 2,5 potongan besar pepaya (5 porsi) untuk sarapan. untuk kefir yang berasal dari susu sapi maka dubutuhkan ¾ gelas kefir (3 porsi) untuk sumber protein hewani karena satu gelas susu sapi = 200 gram. Jadi pada saat sarapan, kita sudah memenuhi seluruh porsi kebutuhan protein hewani dan buah-buahan.
Makan Siang
Karena pada saat sarapan kita tidak mengkonsumsi karbohidrat, maka pada saat makan siang, karbohidrat harus sudah terpenuhi. Satu gengam nasi atau satu gelas nasi = 100 gram. Pada saat makan siang, kita membutuhkan lebih banyak karbohidrat. Sehingga dibutuhkan 2,5 kepal nasi atau 2,5 gelas nasi (2,5 porsi) sebagai sumber karbohidrat. Untuk sumber protein nabati dapat mengkonsumsi tempe. Dua potong tempe = 50 gram. Sehingga agar kebutuhan protein nabati disiang hari terpenuhi, maka mengkonsumsi 3 potong tempe (1,5 porsi) sebagai sumber protein nabati. Untuk sayuran, banyak memakan sayuran di siang hari dengan mengkonsumsi sayuran sebanyak 2 porsi. Pada saat makan siang ini saya sudah memenuhi kebutuhan karbohidrat sebanyak 2,5 porsi, protein nabati sebanyak 1,5 porsi, dan sayuran sebanyak 2 porsi. Sisa porsi makanan dapat digunakan untuk makan malam.
Makan Malam
Perhitungan makan malam lebih mudah karena hanya menghitung kekurangan dari porsi total yang sudah dipenuhi pada saat sarapan dan makan siang. Berdasarkan perhitungan pada saat sarapan dan makan siang, maka saat makan malam, dibutuhkan 2 porsi nasi, 1,5 porsi protein nabati yaitu 3 potong tempe dan 1 porsi sayuran yang setara dengan satu gelas sayuran.
Menu di atas merupakan contoh pengaturan simple dengan membagi waktu makan menjadi 3 yaitu pada saat sarapan, makan siang dan sore. Teman-teman bisa mengkreasikan sesukanya dengan catatan dalam sehari penuh kebutuhan porsi makanan harus terpenuhi.
Jadi, ayo konsumsi Pangan B2SA