PANEN PAKCOY DI BPP NITIKAN, SIMAK CARA PANEN DAN PASCA PANEN NYA

Kaji terap budidaya sayuran yang dilaksanakan oleh Penyuluh Pertanian di BBP Nitikan telah memasuki masa panen. Pagi ini kegiatan panen dilakukan untuk komoditas pakcoy dan kangkung. Pakcoy dipanen pada umur 40 HST, sedangkan kangkung dipanen pada umur 30 HST.

Umur panen harus menjadi pertimbangan saat akan memanen sayuran. Pakcoy dapat dipanen pada umur 40-50 hari setelah tanam. Ciri - ciri tanaman yang telah layak panen yaitu memiliki daun yang tumbuh subur dan berwarna hijau segar, pangkal daun tampak sehat, serta ketinggian tanaman seragam dan merata.

Panen pakcoy dilakukan dengan cara memetik pangkal daunnya menggunakan gunting atau dicabut langsung dengan akarnya dari dalam tanah. Pemanenan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak bagian pangkal dan daun. Kerusakan hasil panen menurunkan nilai ekonomis sayuran dan membuat komoditas sayuran mudah membusuk.

Selama proses panen, pakcoy sebaiknya dihindarkan dari paparan sinar matahari langsung, hal ini dilakukan agar hasil panen tidak mudah layu. Setelah dipanen, pakcoy dibersihkan dari sisa - sisa tanah yang menempel dan dilakukan sortasi untuk memisahkan bagian-bagian yang bagus dan bagian yang kurang bagus atau rusak saat proses panen.

Untuk memperoleh hasil yang berulang, kangkung dapat dipanen dengan cara dipangkas. Ujung tanaman dipangkas sekitar 30 cm agar tumbuh banyak cabang. Hasil pangkasan ini merupakan panen pertama yang dapat dijual atau dikonsumsi. Pemungutan hasil selanjutnya dilakukan dengan cara ujung cabang dipangkas setiap 15 hari sekali.

Sayuran di BPP Nitikan dibudidayakan tanpa perlakuan bahan kimia apapun, baik pupuk kimia, insektisida maupun pestisida kimia. Hal ini sesuai dengan apa yang selalu disampaikan oleh Penyuluh Pertanian kepada Petani agar seminimal mungkin menggunakan bahan - bahan kimia untuk perawatan tanaman, terutama yang akan dikonsumsi sendiri.

 

Sita Diani Putri, SP

Penyuluh Pertanian Pertama