Botol Bekas Untuk Media Tanam, Sayuran Apa Yang Cocok?

Penanaman sayuran di wilayah perkotaan biasanya menggunakan polybag, pot, wallpanter, planter bag, dll. Namun tidak sedikit warga dan kelompok tani yang memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam. Selain menghemat biaya, penggunaan barang bekas juga bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Apalagi sampah botol plastik ini tidak dapat diurai oleh mikroba pengurai sehingga sangatlah sulit untuk terurai.

Salah satu yang banyak digunakan sebagai media tanam adalah botol bekas air mineral. Penggunaan botol bekas untuk media tanam harus disesuaikan dengan ukuran tanaman yang akan ditanam. Botol berukuran kecil atau 500 ml ke bawah sesuai untuk tanaman berukuran kecil seperti selada dan seledri.

Tanaman dengan ukuran lebih besar seperti pakcoy, sawi, bayam cabut dan kangkung memerlukan ukuran botol yang lebih besar. Hal ini bertujuan agar tanaman memperoleh nutrisi yang dibutukan. Apabila ukuran botol yang dipergunakan terlalu kecil, maka tanaman tidak dapat berkembang secara optimal.

Gambar di atas adalah model pertanaman vertikultur di Klp.Tani Ngudi Mulyo, Pugeran, Mantrijeron

Sebelum ditanami, botol bekas perlu dimodifikasi terlebih dahulu agar mempermudah proses penanaman dan perawatan, serta tidak menghambat pertumbuhan tanaman. Beberapa model modifikasi antara lain dengan memotong 1/3 bagian atas botol, atau dengan cara melubangi bagian tengah pada salah satu sisi botol. 

Hal yang tidak kalah penting adalah pembuatan lubang drainase pada botol. Hal ini ditujukan agar air tidak menggenang pada botol, yang dapat menyebabkan busuk akar. Lubang drainase dibuat dengan menusuk dinding botol atau bagian bawah botol dengan jarum atau paku. Sebaiknya lubang drainase tidak terlalu besar untuk menghindari media tanam mengering terlalu cepat.

Tanaman sayuran berbuah seperti cabai, terong, tomat dan jenis sayuran berbuah laiinya dapat ditanam pada botol bekas ukuran galon. Hal ini dikarenakan jenis tanaman sayuran tersebut membutuhkan nutrisi yang banyak untuk pertumbuhan dan pembentukan buah. Hindari menanam jenis - jenis sayuran berbuah pada media botol.

Media tanam yang digunakan adalah media tanam campuran tanah, pupuk kandang dan sekam dengan komposisi 1 : 1 : 1 atau menyesuaikan tekstur dan jenis tanah yang ada. Tanah yang cenderung berlempung membutuhkan sekam yang lebih banyak untuk mendukung perkembangan akar.

Sama seperti penanaman sayuran pada media tanam lainnya, penanaman pada botol juga memerlukan perawatan yang baik. Pasca penanaman perlu dilakukan penyiraman, pemupukan susulan serta penyiangan. Penempatan botol juga harus disesuaikan dengan kebutuhan sinar matahari pada setiap tanaman. Kekurangan sinar matahari akan menyebabkan tanaman tidak tumbuh optimal.

 

Sita Diani Putri, SP

Penyuluh Pertanian Pertama