FELINE LOWER URINARY TRACT DISEASE (FLUTD)

Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) yang dikenal juga dengan Feline Urologic Syndrome (FUS) merupakan masalah  kesehatan yang sering terjadi pada kucing terutama kucing jantan. Masalah kesehatan ini mengganggu vesika urinaria (VU) dan uretra kucing. Gangguan pada uretra terjadi disebabkan oleh struktur uretra kucing jantan yang berbentuk seperti tabung memiliki bagian yang menyempit sehingga sering menimbulkan penyumbatan urin dari VU ke luar tubuh. FLUTD meliputi beberapa kondisi yang terjadi pada saluran urinaria kucing. Sindrom yang terjadi pada kucing ini ditandai dengan pembentukan kristal di dalam VU. Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan inflamasi, perdarahan pada urin, kesulitan buang air kecil, serta beberapa kasus dapat

menyebabkan obstruksi aliran normal urin keluar dari VU yang dapat menyebabkan kematian (Pinney, 2009). Manifestasi penyakit yang disebabkan oleh akumulasi kristal mineral pada saluran urinaria antara lain adalah peradangan kandung kemih (cystitis) akibat iritasi dari kristal pada dinding VU, urolithiasis yaitu pembentukan batu VU, pembentukan sumbat pada uretra berupa pasir kristal mineral (blokade uretra), dan uremia yaitu akumulasi zat kimia yang beracun pada aliran darah ketika blokade pada uretra (Duval, 2002).

Faktor resiko

• Umur: paling sering terjadi pada kucing yang berumur lebih dari 1,5 tahun

• Faktor lingkungan, intimidasi dari sesama kucing, baik antara pejantan dengan pejantan, atau pejantan dengan betina, kucing sangat mudah stress, ketika dia minum atau buang air, biasanya akan memastikan bahwa lingkungan itu aman dan nyaman untuk dia, gangguan terhadap tempat minum atau litter box (tempat buang air besar) berakibat akumulasi fatal terhadap kesehatan.

• Sex: kucing pejantan berisiko lebih besar untuk obstruksi uretra dari pada betina karena uretra mereka lebih panjang dan sempit. Walaupun demikian kucing betina yang diuber-uber pejantan sering juga mengalami.

• Dehidrasi/Kurang air

• Diet/Cat Food

• Kegemukan

• Stress atau faktor keturunan.

FLUTD adalah penyakit yang umumnya terjadi pada kucing dewasa yang berusia lebih dari satu tahun, terdata mempengaruhi dari 0,5% sampai 1% dari populasi kucing. Gangguan saluran kemih memiliki tingkat tinggi untuk kambuh, dan beberapa kucing tampaknya lebih rentan terhadap masalah kencing dari pada yang lain.

Gejala

Stres, lesu, muntah, nafsu makan menurun (Anoreksia), susah mengeluarkan urin (Dysuria), dan adanya darah dalam urin (Hematuria). Kesakitan pada saat urinasi (Stranguria), sering menjilati daerah genital, biasanya disertai cystitis (inflamasi atau peradangan pada kandung kemih), serta adanya obstruksi / sumbatan, dan uremia (akumulasi produk toksik seperti BUN dan Kreatinin)

Penyebab

Uroliths

Sekitar 15-20% kasus FLUTD disebabkan oleh uroliths, dengan bentuk yang paling umum adalah

kalsium oksalat dan struvite (magnesium amonium fosfat) uroliths. Mayoritas uroliths terletak di kandung kemih, tetapi juga dapat terbentuk di ginjal, ureter dan uretra.

Diet/ Catfood

Diet kucing komersial dengan membatasi jumlah magnesium dan penambahan acidifiers dalam makanan dapat untuk meningkatkan keasaman urin, sehingga mengurangi kemungkinan pembentukan struvite. Penurunan uroliths struvite bertepatan dengan peningkatan uroliths oksalat, kadar magnesium yang rendah dan pH urin menjadi faktor dalam pembentukan kalsium oksalat. Uroliths Oksalat tidak larut dalam urin kucing dan harus diangkat melalui pembedahan. Bentuk kurang umum dari uroliths termasuk amonium urat, asam urat, kalsium fosfat, dan sistin uroliths.

Pemberian makanan harus benar-benar diperhatikan, jangan terlalu banyak mengandung magnesium, sediakan selalu air bersih tidak hanya satu tapi beberapa. Biasanya setelah operasi pemasangan kateter, dokter hewan memberikan pakan khusus urinary, terdapat 2 macam yaitu basah (wet food) dan kering (dry food). Pemilihan wet food juga perlu diperhatikan karena biasanya kotoran kucing jadi lembek atau bahkan mencret. Minusnya wet food adalah lebih mahal dan menyebabkan karang gigi. Plusnya, kucing lebih lahap, mengurangi resiko penyakit dan kandungan proteinnya lebih besar. Untuk dry food, biskuit kering, diperhatikan kandungan makanan yang ada dikemasan, hindari magnesium dan jumlah protein, dibiasakan setiap makan harus minum yang cukup. Pemberian minum bisa diberikan langsung lewat pipet langsung ke mulut, setelah makan.

Obstruksi Uretra

Sebuah obstruksi uretra yang total dapat terjadi tiba-tiba dan mengancam jiwa, pada kondisi tersebut pengobatan sangatlah segera diperlukan. Kombinasi endapan kristal (biasanya uroliths struvite) dan protein matriks (lendir atau darah sel) dapat membentuk plug uretra dan menyebabkan penyumbatan lengkap uretra. Bahkan tanpa pembentukan kristal, matriks protein yang tebal dapat menyebabkan obstruksi uretra dengan sendirinya. Gagal ginjal dan uremia akan terjadi dalam selang 36-48 jam pasca obstruksi uretra lengkap. Waktu dari obstruksi lengkap sampai meninggal mungkin kurang dari 72 jam.

Penyebab infeksi

Infeksi bakteri umumnya adalah penyebab yang sangat jarang pada FLUTD, terjadi sekitar 1-5% dari kucing muda dari 10 tahun. Kondisi lain yang dapat berkontribusi terhadap penyakit ini termasuk trauma fisik, tumor pada saluran kemih, retensi urin disengaja (perilaku umum terlihat pada kucing tidak diberikan tempat yang cocok untuk kencing (misalnya tidak ada toiletnya atau litterbox kotor), kelainan bawaan dan masalah neurologis.Pada sekitar 60% kasus, penyebabnya tidak pernah ditemukan. Ini diklasifikasikan sebagai kasus idiopatik. FLUTD atau Feline Idiopatik Cystitis (FIC).

Diagnosis

Diagnosis bisa dilakukan melalui pengamatan visual dokter hewan pada bagian kelamin kucing sehingga segera dapat diketahui adanya penyumbatan dan cairan yang tertahan di kandung kemih. Tanda per gejala melalui informasi dari pemilik sangat membantu untuk tindakan medis yang cepat. Urinalisis dilakukan untuk menilai untuk infeksi (bakteri) dan kristal +/­. Kultur urin bisa dilaksanakan jika dicurigai terjadi infeksi. Rontgen perut untuk melihat kondisi kandung kemih atau batu uretra. Panel kimia dilakukan untuk menilai fungsi ginjal. Cek darah lengkap untuk menilai peningkatan sel darah putih dan dehidrasi.

Pengobatan

Operasi medis kateter

Operasi pemasangan kateter merupakan tindakan utama yang harus dilakukan bila sudah terjadi sumbatan pada uretra. Jika kandung kemih tidak dapat dikosongkan, dapat menghambat fungsi ginjal yang mengakibatkan kegagalan ginjal yang berlanjut pada kerusakan ginjal. Penanganan pasca operasi juga sangat penting karena pengawasan dokter hewan diperlukan untuk memastikan kondisi kucing agar tidak terjadi gagal ginjal, infeksi serta gejala medis lain segera pulih

Antibiotik

Pemberian antibiotik contohnya amoxilin untuk mengurangi infeksi.

 

Ditulis oleh : drh. Dwi Rohayati

Dimuat pada : Majalah Vetnesia Bulan Agustus 2020