ANTISIPASI PETANI MENGHADAPI MUSIM HUJAN

Musim hujan merupakan berkah bagi petani, dimana air melimpah sehingga tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik. Namun disisi lain, pada musim hujan biasanya tanaman akan lebih rawan hama penyakit, terutama pada tanaman sayuran. Salah satunya disebabkan karena secara alami air hujan yang bersifat asam. Menurut penelitian yang pernah dilakukan, kandungan asam pada air hujan menyebabkan lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.

Salah satu dampak buruk hujan pada tanaman sayuran yang paling sering ditemui adalah munculnya penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Penyakit antraknosa pada cabai disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Jamur ini berkembang pesat pada kelembaban di atas 90% dan suhu di bawah 320C. Gejala yang terlihat apabila tanaman terinfeksi oleh penyakit ini adalah pada buah terdapat tanda bercak melingkar cekung berwarna coklat pada pusatnya serta berwarna coklat muda pada sekeliling lingkarannya. Pada perkembangannya, bercak tersebut akan meluas kemudian menyebabkan buah membusuk, kering dan jatuh. Gejala kerusakan lain akibat hujan banyak ditemui pada tanaman tomat, dimana kematangan buah tidak sempurna dan mengakibatkan kulit buah pecah – pecah. Selain yang telah disebutkan di atas, efek buruk musim hujan secara umum adalah daun keriting, daun menguning dan buah busuk.

Gambar : Penyakit antraknosa pada cabai

Sumber : bumikita.id

Untuk meminimalisir dampak buruk musim hujan pada tanaman sayuran, berikut ini beberapa langkah yang dapat dipersiapkan :

  1. Persiapan Media Tanam

Hujan dengan intensitas tinggi berpotensi membuat media tanam terlalu basah atau “bacek”, sehingga dapat mengganggu perkembangan tanaman. Untuk itu media tanam harus porus sehingga kelebihan air bisa mengalir turun. Sebaiknya media tanam ditambah sekam untuk meningkatkan porusitas tanah. Selain itu juga bisa ditambahkan arang untuk mengurangi potensi adanya jamur dan mengurangi keasaman tanah. Media juga dapat ditambahkan dolomit untuk meminimalisir tumbuhnya jamur. Penggunaan dolomit cukup 1 genggam untuk 1 zak media tanam.

  1. Ketepatan Pemilihan Jenis Tanaman

Semua jenis tanaman sayur pada umumnya akan mengalami dampak buruk selama musim hujan. Namun dampak buruk akan lebih terlihat pada jenis tanaman sayuran daun seperti pakcoy, sawi, kol daun, kol bunga, dan sebagainya. Untuk itu lebih disarankan memilih jenis sayuran yang relatif tahan air hujan seperti kangkung, selada, seledri, mentimun, bayam raja.

Sedangkan untuk pertanaman yang sudah ditanam, maka ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menjaga perkembangan tanaman tetap baik antara lain :

  1. Penutupan media dengan mulsa, terutama pada tanaman cabai dan tomat
  2. Melakukan penyiraman sepagi mungkin, dengan tujuan untuk melarutkan kandungan asam yang menempel pada tubuh tanaman. Seperti yang disampaikan di atas, bahwa air hujan bersifat asam yang dapat merusak tanaman
  3. Melakukan penyemprotan pestisida nabati sesering mungkin. Pestisida nabati dapat dibuat menggunakan berbagai bahan alami, antara lain daun pepaya, daun sirsak, jeruk nipis dan lain – lain. Hal ini perlu dilakukan dikarenakan pada musim hujan sangat banyak hama menyerang, terutama belalang
  4. Penambahan dolomit pada permukaan media tanam untuk meminimalisir adanya jamur pada media tanam.