Perkembangan Budidaya Lele Cendol di Wilayah Kelurahan Kadipaten

Lele cendol adalah sebutan untuk sistem budidaya lele dalam buis beton atau tong dengan padat tebar tinggi. Buis beton atau tong berukuran 200 liter dapat menampung maksimal 200 ekor lele. Budidaya lele cendol menjadi salah satu alternatif upaya pemenuhan kebutuhan gizi di wilayah Kota Yogyakarta yang memiliki keterbatasan lahan. Saat ini budidaya lele cendol termasuk dalam program yang digalakkan pemerintah Kota Yogyakarta melalui Kelurahan setempat. Setiap kelurahan di Kota Yogyakarta setidaknya harus memiliki 60 unit kolam lele cendol.

Setelah sebelumnya mengadakan pelatihan budidaya lele cendol tahap pertama ditahun 2019, pada bulan Agustus 2020 lalu Kelurahan Kadipaten kembali mengadalan pelatihan budidaya lele cendol tahap kedua. Kali ini jumlah unit ditambah menjadi 60 unit tong yang disebar ke 15 RW setempat masing-masing mendapatkan 4 tong yang harus dikelola.

Hari Jumat, 23 Oktober 2020 Kelurahan Kadipaten bersama Camat Kraton Drs. S. Widodo Mujiyatno, narasumber pelatihan (Bapak Christanto Darmawan dan Bapak Krisyanto) dan perwakilan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melakukan monitoring ke wilayah guna mengetahui perkembangan budidaya lele cendol. Monitoring dilakukan sampling ke empat titik lokasi karena keterbatasan waktu. Dari hasil pemantauan sementara pertumbuhan lele termasuk normal dan kondisi lele sehat, persentase mortalitas lele rendah terhitung dari awal tebar hingga umur 1 bulan rata-rata kematian 1 sampai 5 ekor. Diharapkan hingga waktu panen tidak ada kendala ataupun kematian massal sehingga warga bisa menikmati hasil panen.

Hari Minggu, 25 Oktober 2020 dilaksanakan pertemuan evaluasi budidaya lele cendol Kelurahan Kadipaten. Acara ini dipimpin langsung oleh Camat Kraton, dan dihadiri oleh Kelurahan Kadipaten, perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, dan narasumber pelatihan (Bapak Christanto Darmawan dan Bapak Krisyanto). Dalam pertemuan ini membahas pembentukan kelompok budidaya lele cendol dan kendala yang dihadapi selama budidaya lele. Setelah pengurus kelompok tersusun, nama kelompok juga sudah ditentukan yaitu Mina Semagu Kadipaten, yang merupakan singkatan dari Semangat dan Guyup. Diharapkan kedepannya kelompok Mina Semagu Kadipaten menjadi salah satu kelompok perikanan yang tetap aktif dan dapat membantu perekonomian anggota maupun warga sekitar dengan berbudidaya ikan, tidak hanya ikan lele tetapi bisa merambah ke ikan lainnya seperti patin, nila maupun ikan hias.