Berhadiah puluhan juta rupiah, kontes aglaonema dan anggrek 2020 bertaburan bintang baru

(edisi 3/habis)

Mengulik kisah aglaonema pada kontes tanaman hias yang digelar Dinas pertanian Dan Pangan Kota Yogyakarta pada Minggu, 8 November kemarin, memang tiada habisnya. Selalu meninggalkan kesan yang melekat dibenak kita. Kesan pertama yang selalu menggoda. Ya, bagaimana tidak menggoda? banyak hobiies baru yang rela merogoh kocek dalam-dalam demi menambah koleksi aglaonema. Tiap tahun selalu lahir aglaonema jenis baru yang dipastikan harganya selangit. Betapa keindahan warna daunnya mampu menghipnotis yang melihatnya. Tidak keliru jika aglaonema masih menjadi primadona dikelas tanaman hias. Bertahun-tahun mampu bertengger dijajaran elit tanaman hias dengan harga relative stabil, tinggi!

Stand Asosiasi aglaonema Jogja di sekitar lokasi kontes nampak laris dikunjungi pembeli.  Semua laris manis diborong para pemburu kolektor aglaonema dan para hobiis aglaonema. Mereka tampak tak peduli dengan harga dilabel yang tertera di pot, paling murah 150 ribu ukuran anakan. Apalagi masa pandemi covid-19 sekarang ini, pecinta tanaman hias semakin semarak.

Aglaonema adalah tanaman hias popular dari suku talas-talasan atau araceae, Genusnya memiliki tidak kurang 30 species. Habitat aslinya dibawah hutan hujan tropis. Sehingga tumbuh optimal di area dengan intensitas cahaya rendah dan kelembaban tinggi.

Bincang dengan Owner Jogja Aglaonema

Ditemui disela-sela pelaksanaan kontes, adalah Dimas Hendra Ardiputra (32 tahun) akrab disapa Dimas. Seorang praktisi aglaonema yang sudah 6 tahun bergelut didunia tanaman hias ini merupakan owner dari Jogja aglaonema, sebuah gerai aglaonema yang beralamat di Kitren kg 2 no 655 rt 36 rw 08 kelurahan Prenggan kecamatan Kotagede Kota Jogja.

Tidak pelit berbagi ilmu seputar aglaonema, Dimas banyak cerita tentang pengalamannya  selama berkecimpung didunia aglaonema, juga sebagai juri di kontes aglaonema. Barikut Tanya jawab admin dengan pakar yang satu ini.

Admin   : “Aglaonema yang ikut kontes tahun ini dibanding tahun kemarin bagus-bagus mana?”

Dimas    :  “Aglaonema yang ikut hampir sama dengan tahun kemarin, namun karena pandemi ini jadi kita    membatasi peserta. Kalo semisal tidak kita batasi mungkin peserta bisa lebih bnyak dari tahun kemarin”.

Admin   : “Kontes aglaonema tahun ini apakah ada jenis baru? Dan jenis termahal apa?”

Dimas    : “Ada jenis baru yaitu golden hope yang rilis bulan Oktober 2020. Jenis termahal ada golden hope harga remaja sampai 15 juta, kemudian jenis marsha anjani dipasaran harga remaja bisa sampai 20 juta”.

Admin   : “Prospek aglaonema kedepan?”.

Dimas    : “Untuk prospek kedepan aglaonema masih bagus karena untuk perkembangbiakan aglaonema butuh waktu lama dan permintaan konsumen semakin banyak apalagi yang jenis local semakin kesini semakin mahal”.

Admin   : ”Cara perbanyakan aglaonema ?”

Dimas    : “Cara perbanyakan aglaonema kalau jenis lokal cuma dengan menunggu anak atau potong anak dengan cara potong bonggol (potong bonggol bawah ambil minimal 2 ruas ), selain itu dengan cara potong pucuk juga bisa (culik pucuk dengan membawa akar sedikit setelah itu disungkup pakai plastik)”.

Admin   : “Media tanam untuk aglaonema?”

Dimas    : “Media aglaonema kita pakai sekam fermentasi/mentah (5), sekam bakar(1), andam(1), pasir malang(1), cocopit(1), dolomit sedikit saja dan furadan secukupnya”.

Admin   : “Tips merawat aglaonema juara?”

Dimas    : “Merawat aglaonema juara dengan memberikan pupuk cukup, sinar matahari cukup minimal 6 jam perhari dibawah paranet dan jangan dihujan2kan. Diberikan vitamin b1 secara berkala seminggu sekali. Disemprot obat hama/insektisida dan disemprot obat jamur/fungisida secara berkala 2minggu sekali, kalau hujan 1 minggu sekali”.

Admin   : “Penilaian juri pada kontes aglaonema berdasar apa saja?”

Dimas    : “Kesehatan aglaonema, kerapian susunan daun tanpa cacat, keserasian antara tanaman dan pot”.

Admin   : “Kesan pesan dengan adanya kontes aglaonema?”

Dimas  : “Alhamdillah kontes lancar aman dan antusias teman-teman juga bagus, bisa kumpul teman-teman penghobi, petani, penjual aglaonema dan makelar aglaonema. Hehehe terimakasih kepada Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Yogyakarta sudah memberi fasilitas untuk komunitas aglaonema”.

Demikian panjang lebar perbincangan dengan sosok Dimas yang terkesan ramah, murah senyum dan humble kepada semua. Bagi kalian yang mau mengikuti kontes aglaonema tahun depan,  tidak ada salahnya mengikuti tips dari Dimas. Mempersiapkan sedari dini bibit aglaonema yang akan dilombakan. Dengan perawatan paripurna suatu keniscayaan aglaonema kita dapat membalas perawatan kita dengan membawa kejuaraan. Sampai jumpa di ajang kontes tanaman hias tahun depan!