TO. SUPRAPTO DI TEMU WICARA TAHUN 2021

Kamis 4 Maret 2021, Dinas Pertanian dan Pangan kedatangan tamu istimewa, beliau adalah Bapak TO Suprapto yang merupakan inisiator Program Lumbung Mataraman sekaligus pemilik Joglo Tani. TO Suprapto hadir di Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta sebagai narasumber Temu Wicara Tahun 2021.

Temu Wicara Tahun 2021 dilaksanakan dengan tema “Pemanfaatan Pekarangan Bagi Kelompok Tani Pemula”. Dihadiri oleh 60 orang perwakilan dari Kelompok Tani dengan kelas kemampuan kelompok pemula dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. 

Dibuka oleh Bapak Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Ir. Suyana dan dihadiri oleh seluruh Penyuluh Pertanian. Temu Wicara merupakan salah satu tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian.

Lumbung mataraman merupakan suatu konsep pertanian terpadu. Konsep ini diwujudkan secara nyata di Joglo Tani yang berlokasi di Seyegan, Sleman. Joglo Tani merupakan rumah belajar bagi petani dan masyarakat umum yang ingin menerapkan prinsip ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.

TO Suprapto diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para peserta dalam hal pemanfaatan pangan berkelanjutan, tidak hanya secara teori tetapi harus segera dipraktekan.

Gagasan yang dibawa oleh TO Suprapto disebut dengan Gerbang Mapan Istimewa, dengan prinsip "makan apa yang kita tanam dan tanam apa yang kita makan" dengan budidaya yang menghasilkan : akar, batang, daun, bunga, buah, ikan dan ternak.

Sedangkan ISTIMEWA dimakmai sebagai : I (Iman yang kuat), S (Sehat lahir dan batin), T (Takwa menjadi pegangan), I (Ibadah menjadi landasan), M (Mandiri pangan terwujud), E (Ekologi alam terjaga), W (Waktu adalah harga diri), A (Agribisnis harus dikelola)

Semboyan Gerbang Mapan Istimewa adalah : 1. Hamemayu Hayuning Bawono, 2. Sangkan Paraning Dumadi, 3. Manunggaling Kawulo Gusti

Di akhir acara, TO Suprapto mengajak seluruh peserta untuk meneriakkan “yel-yel” atau motto guna meningkatkan semangat kelompok tani dalam upaya mencapai kedualatan pangan. Yel-yel tersebut berbunyi :

Kota Yogyakarta

Bersatu, bersama, bersepakat, berbuat,

Mandiri pangan

Nandur opo sek dipangan, mangan opo sek ditandur

(Menanam apa yang dimakan, makan apa yang ditanam)

Oyot, kayu, godong, kembang, woh, iwak, iwen, rojo koyo

(Akar, kayu, daun, bunga, buah, ikan, unggas, ternak besar)

JOS, jangan omong saja

Merdeka