DPRD Lumajang Study Banding Ke Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Yogyakarta

Cuaca cukup terik pada siang ini, Kamis 18 Maret 2021, disaat tamu rombongan dari anggota DRPD Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tiba di Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta. Tamu diterima langsung oleh Kepala Dinas Ir. Suyana di pendopo Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta.

Rombongan sebanyak 21 orang tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD yaitu Anang. Perwakilan rombongan, Ikhsan selaku ketua komisi B menyampaikan tujuan study banding ke DPP yakni untuk belajar lebih jauh tentang lorong sayur dan lele cendol yang programnya telah menasional. Ikhsan menambahkan bahwa Lumajang terkenal dengan budidaya pisang mas kirana dan pisang agung, yang juga berhasil di olah menjadi beberapa jenis makanan oleh-oleh khas pisang. Harapannya dapat bekerjasama dengan DPP untuk pemenuhan kebutuhan bibit pisang dari kultur jaringan yang akan dikembangkan diwilayahnya.

Pada kesempatan ini Suyana menyampaikan  masa pandemi covid-19 ini orang banyak mengalihkan kebosanan stay at home dengan hobi bercocok tanam. Hal ini semakin mendorong pemerintah untuk lebih inovatif dalam menyajikan kegiatan pertanian, khususnya Kota Yogyakarta dengan  urban farming, ditengah masyarakat perkotaan  yang notabene  lahan pertanian tidak tersedia dalam hamparan luas. Salah satu yang dapat dilakukan adalah menanam tanaman dengan estetika yang bagus kemudian dijual akan meningkatkan nilai jualnya. Kemudian dengan meningkatkan hobi yang berkembang di masyarakat seperti budidaya tanaman hias, peternakan ikan, burung,  dan reptil. Serta beberapa ketrampilan olahan hasil pertanian dengan ciri khas Yogyakarta seperti prawan kenes dan lain sebagainya. Dan semuanya  dikemas menjadi paket wisata yang menarik.

Suyana menambahkan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk ketahanan pangan yang dilakukan DPP dibawah kegiatan Bidang Pangan, seksi ketahanan pangan dengan kepala seksinya drh. Supriyanto, M.VPH, yaitu pengembangan lorong sayur, lele cendol, lumbung pangan mataraman, dan rintisan kampung pangan lestari. Dengan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat, serta dapat menurunkan stunting yang mencapai 14%. Diharapkan hasil yang diperoleh selain untuk pemenuhan dikonsumsi sendiri juga dapat dijual, salah satunya melalui ecommerce  lewat ewarung.

Lebih lanjut Suyana memaparkan tentang lorong sayur yakni dengan menanam berbagai jenis sayuran yang ditanam disepanjang gang-gang perkampungan dengan menggunakan wall planter, botol bekas air mineral, pot gantung, serta plastik limbah rumah tangga. Lele cendol dapat dibudidaya dengan teknik budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Dengan perbandingan 1 liter air untuk 1 ekor lele.  Kapasitas menyesuaikan volume wadah. Dapat menggunakan ember atau drum. Usia lele siap panen 2,5-3 bulan. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet, magot, dan sayuran.

Suyana juga menyampaikan bahwa DPP memiliki Kebun Plasma Nutfah Pisang yang memiliki koleksi kultivar pisang 292, laboratorium kultur jaringan yang saat ini fokus mengembangkan pisang dan beberapa tanaman hias. Selain itu ada laboratorium olahan pangan, dan laboratorium mutu pangan.

Peserta rombongan lainnya, Eko Adis menyampaikan bahwa kabupaten Lumajang yang memiliki 21 kecamatan dan 105 desa memiliki potensi alam berupa laut dan pegunungan Semeru. Saat ini telah menjalankan program pertanian diantaranya pawon urip dan kampung iklim.

Suasana diskusi berjalan hangat penuh  kekeluargaan dan antusiasme rombongan dalam mendengarkan  materi yang disampaikan Kepala Dinas. Pertemuan dilakukan sesuai protokol kesehatan, didukung dengan diadakannya pertemuan diluar gedung sehingga sirkulasi udara bagus dan full sinar matahari. Jarum jam menunjukkan angka 12.30 wib saat rombongan berpamitan untuk melanjutkan perjalanan. Bertukar cinderamata dan foto bersama menjadi penutup acara  siang hari ini.