Harga Cabai Melambung, KTD Ngremboko Dapat Untung
Musim penghujan telah berlangsung berapa bulan, dengan intensitas yang sangat tinggi pada bulan Februari dan Maret ini. Curah hujan yang tinggi ini secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan usahatani petani, tidak terkecuali kelompok tani di Kota Yogyakarta.
Musim hujan identik dengan menurunnya produktivitas usahatani dikarenakan curah hujan tinggi dapat merusah bakal buah dan menyebabkan terjadinya ledakan populasi hama dan penyakit. Hal ini juga berdampak terhadap meningkatnya harga – harga produk hortikultura seperti sayur dan buah.
Salah satu produk hortikultura yang saat ini sedang mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi adalah cabai rawit. Berdasarkan data Harga Bahan Pokok harga cabai rawit di Kota Yogyakarta pada minggu ke tiga bulan Maret 2021 adalah Rp.50.000 untuk cabai rawit hijau dan Rp.100.000 untuk cabai rawit merah.
Di satu sisi kenaikan harga cabai rawit sangat memberatkan konsumen, namun di sisi lain harga cabai rawit yang tinggi mendatangkan keuntungan yang berkali lipat bagi petani.
Salah satu yang merasakan keuntungan dari kenaikan cabai rawit saat ini adalah anggota Kelompok Tani Dewasa (KTD) Ngremboko, Tegalmulyo, Kricak, Tegalrejo.
Gambar : Anggota KTD Ngremboko memanen cabai
Gambar : Aneka sayuran hasil panen KTD Gemah Ripah
Bertepatan dengan saat kenaikan harga cabai rawit, KTD Ngremboko dapat memanen cabai rawitnya setiap 2 minggu sebanyak rata – rata 3 kg. Hal ini tentu tidak terlepas dari teknik pemeliharaan tanaman cabai yang tepat untuk meminimalisir dampak buruk musim hujan.
Selain memperoleh keuntungan dari hasil penjualan cabai rawit, anggota KTD Ngremboko juga merasakan manfaat adanya petanaman cabai rawit di setiap rumah anggota yang dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga di saat harga cabai rawit sedang melambung seperti saat ini.
Penyuluh Pertanian Wilayah Kerja Kemantren Tegalrejo, Sagio, S.P menyampaikan bahwa pada musim hujan, tanaman cabai perlu mendapatkan perlakuan khusus. Hal ini penting untuk dilakukan agar produksi cabai tetap baik.
Salah satunya adalah pentingnya penyiraman tanaman setelah hujan. Hal ini bertujuan untuk melarutkan kandungan – kandungan yang tidak diinginkan pada air hujan yang dapat menutup pori – pori daun. Selain itu, penyiraman tanaman setelah hujan juga meminimalisir terjadinya penyakit pada tanaman.
Pertanaman cabai di KTD Ngremboko juga ditanam berdampingan dengan tanaman jahe. Diketahui bahwa aroma yang dikeluarkan oleh tanaman jahe dapat mengusir hama, sehingga tidak merusak tanaman cabai.
Gambar : Tanaman cabai berdampingan dengan tanaman jahe
Pemakaian mulsa pada tanaman cabai dan tanaman lain yang ditanam langsung di tanah juga dapat meminimalisir dampak buruk curah hujan yang tinggi.
Penyuluh Pertanian selalu mengarahkan kelompok tani untuk mengatur musim tanam komoditas yang akan diusahakan, terutama komoditas yang sering mengalami lonjakan harga pada saat – saat tertentu. Hal ini bertujuan untuk dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh petani.