Monitoring Bansarpras ABT Budidamber Wilayah Kota Yogyakarta

Penulis: Ana

 

Pandemi Covid-19 berdampak ke seluruh sektor perekonomian, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Sektor perikanan dan kelautan tidak luput dari dampak tersebut. Sehubungan dengan dampak pandemi Covid-19, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengambil langkah untuk membantu pemulihan ekoniomi nasional melalui program pemerintah peningkatan produksi ikan budidaya yaitu Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Bantuan Sarana Prasarana (Bansarpras).

Terkhusus wilayah Kota Yogyakarta yang terkendala pada kondisi lahan terbatas, maka paket bantuan yang diterima berupa paket budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Terdapat 6 kelompok yang lolos seleksi dan menerima bantuan uang yang ditransfer ke rekening kelompok. Bantuan uang harus dibelanjakan sesuai juknis yang telah ditentukan berupa ember ukuran 80 liter, bibit lele, probiotik, bibit kangkung beserta medianya. Kelompok penerima bantuan ABT adalah Poktan Maju Makmur Prenggan Kotagede, Karang Taruna Demangan Gondomanan, Poktan Kuncen Hijau Pakuncen Wirobrajan, Karang Taruna Abhipraya Pakuncen Wirobrajan, Poktan Winongo Asri Patangpuluhan Wirobrajan, dan Kelompok Bank Sampah Guyub Rukun Suryodiningratan Mantrijeron.

Pada kesempatan kali ini (Jumat, 19 Maret 2021) Tim Teknis dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melakukan pendampingan dan monitoring kelompok secara berkala. Kegiatan budikdamber sudah dilaksanakan oleh semua kelompok. Kendala yang dihadapi adalah adanya kematian pada bibit lele karena kondisi cuaca yang tidak menentu, akan tetapi kegiatan tetap berjalan lancar. Diharapkan bantuan ABT dapat berjalan secara continue dan tidak berhenti dalam satu siklus panen saja, selain itu dapat meningkatkan ekonomi kelompok dan juga pemenuhan gizi masyarakat sekitar.