CARA MUDAH MENANAM BIBIT SAYURAN
Budidaya tanaman sayuran di perkotaan seperti Kota Yogyakarta sudah banyak dilakukan oleh masyarakat dan kelompok tani. Namun mungkin masih banyak yang bertanya – tanya bagaimana cara menaman sayuran sendiri di rumah dengan praktis dan sederhana, yuk kita simak :
Beberapa hal yang perlu disiapkan saat akan melakukan pemindah tanaman bibit sayuran yaitu :
- Media tanam
Pemilihan media tanam harus tepat karena media tanam memegang peran penting dalam pertumbuhan tanaman. Media tanam untuk pertanaman yang tidak langsung di tanah adalah satu – satunya sumber nutrisi bagi tanaman, sehingga kandungan nutrisinya pun harus tercukupi. Media tanam yang umum digunakan dalam budidaya sayuran adalah campuran tanah, pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
- Tempat tanam
Bibit dapat ditanam dalam berbagai macam tempat tanam misalnya pot, polybag, planterbag, wallplanter, serta berbagai macam tempat tanam alternatif lainnya seperti botol bekas air mineral, ember bekas, dan lain – lain. Pembilihan tempat tanam disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana pertanaman akan ditempatkan. Pada lahan yang sempit seperti lorong atau gang, sebaiknya pilih tempat tanam yang mudah dipindah dan tidak mengganggu lalu lintas misalnya wallplanter. Sedangkan pada lokasi yang cukup lapang dapat menggunakan tempat tanam yang lebih besar seperti pot.
Pemilihan ukuran tempat tanam harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Tanaman sayuran yang berbuah seperti cabai, tomat dan terong membutuhkan tempat tanam yang lebih besar daripada tanaman sayuran daun seperti sawi, sledri, dll. Tanaman sayuran berbuah cocok ditanam pada tempat tanam dengan ukuran minimal 30 cm, sedangkan tanaman sayuran daun dapat ditanam pada tempat tanam dengan ukuran mulai 25 cm.
- Bibit
Kualitas bibit menentukan kesehatan, pertumbuhan dan produktivitas tanaman budidaya. Ciri – ciri bibit yang baik antara lain :
Gambar : Contoh bibit tanaman yang sehat
- Daun berjumlah 4 sd 5 helai
Jumlah daun menunjukan umur bibit sudah siap untuk dipindah tanam. Bibit pada umumnya siap dipindah tanam mulai usia 3 minggu tergantung jenis sayurannya. Pastikan juga daunnya tidak menggulung, sebab daun yang sehat tidak menggulung. Jangan memilih bibit yang daunnya terserang hama atau ada bekas gigitan ulat.
- Batang tegak dan kuat
Batang bibit yang tegak dan kuat menandakan bibit dalam kondisi sehat. Pilihlah bibit yang sudah memiliki cabang karena ini pertanda baik bahwa tanaman tersebut sehat.Jangan memilih bibit yang batangnya ditumbuhi jamur karena itu bukanlah ciri yang baik.
- Akar tidak rusak
Bibit yang akarnya rusak atau putus tidak dapat tumbuh dengan baik. Bibit yang berkualitas memiliki akar serabut yang banyak dan gampang dilihat sebagai tanda bahwa tanaman tersebut dapat tumbuh subur.
Langkah – langkah dalam pemindah tanaman bibit sayuran yaitu :
- Isikan media tanam ke dalam tempat taman sampai volume 80%, lalu siram dengan air. Apabila menggunakan polybag sebagai tempat tanam, lipat bibir polybag sehingga lebih tegak dan tidak mudah goyah saat disiram atau terkena air hujan.
Gambar : Pengisian media tanam pada polybag
- Keluarkan bibit tanaman dari plastik pembibitan secara hati – hati, jangan sampai merusak media bawaan dan akar bibit
- Buat lubang tanam di tengah – tengah media tanam, lalu tanam bibit secara hati – hati kemudian padatkan media
Gambar : Proses penanaman bibit terong
- Bibit yang telah ditanam membutuhkan waktu untuk beradaptasi, untuk itu jangan langsung meletakkan bibit di bawah sinar matahari langsung.
- Setelah beberapa hari bibit kembali tegak dan segar, letakkan pada tempat dengan intensitas cahaya matahari sesuai kebutuhan masing – masing jenis tanaman.
- Atur jarak dari satu tanaman dengan tanaman yang lain. Hal ini penting agar semua tanaman mendapatkan sinar matahari secara merata. Rata - rata jarak antar tanaman adalah 45 x 45 sampai 60 x 60 sehingga tajuk tanaman tidak saling menutupi satu sama lain.
- Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan media tanam, pada musim kemarau umumnya media tanam menjadi lebih cepat mengering sehingga perlu disiram lebih sering misal dua kali pada pagi dan sore hari
Sita Diani Putri, S.P
Penyuluh Pertanian Pertama