Panen Sayur Melimpah di Lahan Marjinal, KTD Loh Jinawi Tegalrejo Ikut Peduli di Masa Pandemi
Reporter lapangan: anjar
Lain dulu lain sekarang. Dahulu lahan tersebut merupakan tempat untuk menjemur pakaian. Namun siapa sangka di tangan-tangan terampil warga kampung yang bernaung di kelompok tani Loh Jinawi yang dipandegani Victoria Prastuti, dibawah bimbingan seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bertangan dingin dan terampil dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertangan) Kota Yogyakarta, Sagiyo, S.P, disulap menjadi lahan produktif yang mampu raup keuntungan melimpah. Selain juga berfungsi untuk sarana edukasi bagi anak-anak dan masyarakat sekitar, juga u sarana wisata murah-meriah.
Masa pandemi Covid-19 tidak mengurungkan niat mereka untuk tetap produktif. Apalagi dengan kondisi sekarang ini kegiatan UMKM ikut terdampak. Dengan menanam aneka sayuran dilahan sepanjang pinggir rel kereta api, sekarang nampak apik dan asri berjejer wallplanter sayur kangkung, dan aneka sayur Lainnya. Ada terong, cabe, tomat, bawang merah, dan kobis. Dan semua berhasil tumbuh dengan maksimal.
Support Sistem Dari Stageholder
Hasil panen sayuran hari ini berupa kangkung dan terong. Selain dimanfaatkan anggota untuk kebutuhan rumah tangganya, sebagian disisihkan untuk dijual, dan sebagian lagi dibagikan ke anggota masyarakat yang sedang melakukan isoman.
Sagiyo, S.P saat ditemui di lokasi panen Rt. 20/ Rw. 06 Kelurahan Tegalrejo, Kemantren Tegalrejo hari ini Selasa, 27 Juli 2021 mengatakan bahwa “Kelompok Tani Dewasa Loh Jinawi ini beranggotakan 20 orang bergerak dibidang pertanian. Dan ini merupakan panen ke 4 kalinya. Durasi panen kangkung 21 hari sekali”.
Eny Sulistyowati, S.P selaku Kepala Bidang Pertanian Dinpertangan menilai kegiatan pemanfaatan lahan ini positif dan luar biasa hasilnya. Kelompok tani dapat memiliki sumber protein nabati dan hewani dari hasil kebun sendiri yang memiliki nilai ekonomis, bermutu karena dibudidayakan secara organis, dan jaminan aman. Apalagi sebagian hasilnya di sedeqahkan untuk warga yang isoman, sehingga loh Jinawi memeiliki manfaat untuk kelompok lainnya. Eni menambahkan total panen kangkung 38 kg dan terong 3,5 kg.
Pada saat yang sama ikut panen raya adalah Mantri Kemantren Tegalrejo Drs. Antariksa Agus Purnama, M.Si mengapresiasi kegiatan positif kelompok ini. Tujuan utama penanaman sayuran adalah mencegah stunting di masyarakat, Selain itu memiliki nilai ekonomis dan sosial. Mantri Berterima kasih kepada DPRD Kota Yogyakarta yang telah suporting dan pendampingan ke kelompok. Juga kepada Dinas Pertanian dan Pangan melalui petugas PPL Sagiyo, S.P yang memberikan pendampingan sehingga kegiatan kelompok berjalan baik. Diharapkan semua kegiatan pertanian kelompok tani di Kemantren Tegalrejo dapat berjalan sesuai irama masing-masing sehingga gaungnya dapat didengar. Diharapkan Agus, 17 kelompok tani di Kemantren Tegalrejo mampu berinovasi, diverifikasi produk, dan roat map planning ke depan lebih jelas.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Oleg Yohan berkesempatan menyampaikan kesan pesannya. Komisi B yang merupakan mitra dari Dinpertangan mengedepankan ketahanan pangan di tingkat wilayah. Sebagai contoh Loh Jinawi memanfaatkan lahan tidur. Kesiapan masyarakat untuk berkontribusi secara langsung menjadi hal utama. Legislatif mendorong kegiatan semacam ini selama bermanfaat. Diharapkan kegiatan dari hulu ke hilir dari membuat bibit, sampai pasca panen, bisa bekerjasama dengan kelompok lainnya sehingga membantu ketahanan pangan warga apalagi di masa pandemi.
Dengan adanya taman sayur di perkotaan ini harapan Oleg selain hasilnya dijual dan dimanfaatkan, juga u menunjang sektor pariwisata dan sarana pembelajaran masyarakat. Perlu ditambah koleksi keanekaragaman jenis sayur dan ditambah perikanan seperti lele dan lainnya. Kelompok diharapkan dapat berjalan secara paralel, mampu berdaya didalam dahulu, baru ekspansi, dan perlu dibuat kampung tematik.”Menanam, panen, kemudian dikonsumsi sendiri dijamin sayur lebih segar dan sehat” pungkasnya.