Dari Semarang, Gapoktan Rukun Santoso Tani Study Banding Ke Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta
"Kami tahu informasi tentang Kebun Plasma Nutfah Pisang itu dari internet, browsing eh keluar KPNP. Kemudian menghubungi via telpon" terang Siti Partini selaku koordinator Penyuluh yang sekaligus pimpinan rombongan kunjungan study banding Gapoktan Rukun Santoso Tani dari desa Barukan, kec Tengaran, kab Semarang.
Rombongan berjalan kaki dari arah ringrot tempat dimana bus diparkir dipinggir jalur lambat, karena keterbatasan akses jalan menuju ke KPNP yang belum bisa dilalui bus. Tepat pukul 09.30 wib tamu tiba. Kabid Pertanian, Eny Sulistyowati, S.P didampingi Kasi Sarana Prasarana Elys Tryana, S.P dan Bambang Dwi Hatmoko PH selaku pengelola tanaman pangan dan hortikultura menerima tamu di pendopo sangga buana ditengah kebun pisang.
Tetap menerapkan protokol kesehatan, peserta yang hadir tetep hikmad bersiap untuk menyerap ilmu teknologi budidaya pisang. Tampak hadir adalah Kepala Desa Barukan, Muhammad Nandir beserta Ibu. Dalam pengantarnya disampaikan Kades, masyarakat berkeinginan belajar budidaya pisang karena didaerahnya akan disiapkan anggaran dana desa untuk penanaman pisang khususnya cavendish di area sekitar 2,5 ha. Nandir juga menyampaikan minatnya untuk mengoleksi beberapa Ikultivar pisang lainnya.
Eny Sulistyowati, S.P menyampaikan bahwa di KPNP memiliki koleksi 4 kultivar cavendish, yaitu O, 60, 70 dan giant. Eny menambahkan sekarang KPNP sedang dilaksanakan reblokisasi, penambahan kultivar baru yang awalnya 292 menjadi 302. Ditahun 2011 kebun plasma sudah mampu melepas kultivar raja bagus.
Materi teknologi budidaya pisang disampaikan Bambang dengan dimulai dari pemilihan pohon induk yang sehat, pembuatan lobang tanam, penanaman, pemeliharaan (pemupukan, penyiraman, pembumbunan, pengendalian hama penyakit, penyiangan, penjarangan rumpun), panen dan pasca panen. Bambang menambah tentang cara perbanyakan pisang secara konvensional baik dari anakan tunas dan dari bonggol.
Pengenalan teknologi kultur jaringan disampaikan oleh Anny Widi Astuti, S.P selaku pengelola laboratorium kultur jaringan. Dengan pemilihan benih dari kultur jaringan diperoleh benih sehat, berkualitas, sifat sama dengan induknya, dan memudahkan dalam perawatan karena umurnya seragam.
Dilanjutkan sesi diskusi, berbagai pertanyaan dilontarkan peserta. Salah satu tamu menanyakan trik memindah anakan yang tepat. Peserta yang bertanya mendapatkan hadiah dari KPNP berupa benih pisang dari kultur jaringan, buah pisang raja bagus, dan souvenir.
Menutup kegiatan kunjungan, peserta diberi kesempatan panen bersama pisang cavendish masak di pohon dan peserta langsung memetik dan dapat dinikmati langsung. Tampak para peserta dengan lahap menikmati cavendish. Bu Lurah yang juga ikut dalam rombongan menyampaikan buah cavendish masak pohonnya enak sekali rasanya manis, teksturmya lembut, bahkan makan satu kurang!