Mengendarai 2 Bus, Pemerintah Desa Tegalwaton Semarang Belajar Budidaya Pisang ke KPNP Kota Yogyakarta

Penuh kesungguhan, itulah kesan pertama yang tertangkap dari kunjungan edukasi Pemerintah Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ke Kebun Plasma Nutfah Pisang (KPNP), Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertangan) Kota Yogyakarta. Hal ini tertangkap dari sambutan.Kepala Desa Tegalwaton, Tri Wuryanto. "Kami ingin memberdayakan dan meningkatkan kapasitas SDM petani dan masyarakat Desa dengan belajar budidaya pisang yang baik dan benar, karena kami berencana mengembangkan tanaman pisang di wilayah Tegalwaton. Dan pada kesempatan ini saya membawa serta Sekdes, Koordinator BPP kecamatan Tengaran, PPL, Pegawai Dinas Pertanian, Babinkamtibmas, Babinsa, Perangkat Desa Lainnya, KWT, Gapoktan, dan tokoh masyarakat" ujar Tri Wuryanto dengan antusias. Tidak main-main memang, seluruh stakeholder diboyong Kades Tri mengendarai 2 Bus diajak turut serta study banding ke KPNP untuk menyamakan persepsi.

Kunjungan pada Kamis, 23 Maret 2022 ini berjumlah 25 orang,  diterima oleh Elys Triana, S.P selaku pwjabat fungsional sarana dan prasarana pertanian, Bidang Pertanian, didampingi Bambang Dwi Hatmoko PH yakni pengelola tanaman pangan dan hortikultura, serta Anny Widi Astuti, S.P analis laboratorium kultur jaringan. Tamu diterima di pendopo sangga buana, Kebun Plasma Nutfah Pisang.

Dalam sambutannya Elys menyampaikan bahwa KPNP seluas 1,9 hektar memiliki koleksi tanaman pisang sebanyak 302 kultivar pisang. Dan rencananya akan terus menambah koleksi baru setiap tahunnya. Diharapkan Elys dengan kunjungan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Materi teknik budidaya pisang disampaikan Bambang Dwi diawali dengan pengenalan jenis-jenis pisang, pengolahan lahan,  pemilihan benih unggul, perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit, pembumbunan, panen dan pasca panen.

Anny menambahkan tentang teknologi kultur jaringan, serta keunggulan benih pisang dari kultur jaringan. Dan lab kultur jaringan DPP telah mampu memproduksi beragam  benih pisang, serta tanaman lain seperti anggrek, keladi, aglaonema kantong semar. Dan pada saat ini stok benih pisang kultur jaringan ready stok siap tanam.

Siti Partini, S.P selaku koordinator penyuluh kecamatan Tengaran dalam kesan pesannya menyampaikan bahwa kesempatan kunjungan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu sehingga mindset menanam pisang yang selama ini kurang tepat dapat diperbaiki sesuai SOP.

Meski masuk tengah hari, para tamu kunjungan tidak surut semangat dalam menggali ilmu perpisangan dengan banyaknya atensi untuk bertanya. Disela-sela diskusi, tamu dipersilakan mencicipi pisang mas raja dan cavendish. Pertanyaan terkait kendala yang mereka temui dilapangan selama membudayakan pisang. Diskusi berjalan menyenangkan sembari diselingi tawa dari peserta, nampak hidup! Doorprize benih pisang dihadiahkan bagi yang bisa menjawab pertanyaan dari Dinpertangan. Setelah pembagian hadiah, dilanjut penyematan pin ayo makan pisang kepada Kades, sekdes, dan koordinator penyuluh kemudian foto bersama. Diakhir kunjungan tamu dipersilahkan berjalan-jalan mengelilingi kebun pisang dan melihat benih pisang kultur jaringan di rumah aklimatisasi. Memungkasi pamitan, Kades Tri menyampaikan "Terimakasih banyak telah diterima dengan baik, mendapat ilmu dengan detil. Semoga salah satu jenis pisang dapat dikembangkan di wilayahnya dan menjadi sentra pisang".