DIALOG JOGJA KREATIF “WASPADA PENYAKIT MULUT DAN KUKU PADA HEWAN KURBAN” BERSAMA RADIO SONORA FM

Yogyakarta-Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit hewan menular strategis karena mempunyai tingkat penyebaran dan kesakitan yang sangat tinggi, serta dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Apthovirus (famili Picornaviridae) dan menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi. Di Indonesia, PMK sudah menular ke beberapa provinsi di Indonesia.

Walaupun PMK tidak bersifat zoonosis (menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya), tetapi PMK berdampak pada hewan ternak, peternak dan juga lingkunga. Mengingat sebentar lagi ada kegiatan Idul Adha 1443H di mana ada risiko arus lalu lintas hewan rentan PMK masuk ke Kota Yogyakarta yang tinggi, sehingga perlu adanya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang kewaspadaan terhadap PMK di masyarakat umum.

Guna meningkatkan pengetahuan tentang PMK pada hewan kurban, Radio Sonora FM menyelenggarakan talkshow “Dialog Jogja Kreatif” dengan  tema “Waspada Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Kurban”, pada hari Minggu (19/6/2022) di acara Car Free Day  Jalan Ipda Tut Harsono, Mujamuju, Umbulharjo. Pada acara tersebut mendatangkan narasumber dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta yaitu Bapak Ir Suyana selaku Kepala Dinas dan Ibu drh. Sri Panggarti selaku Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan. Menurut Bapak Ir. Suyana, momen Hari Raya Idul Adha 1443H menjadi tantangan tersendiri dalam pengendalian dan pencegahan PMK. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan memberikan himbauan kepada para peternak dan pedagang hewan kurban untuk melampirkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) bagi yang mau memasukkan hewan ternaknya di wilayah Kota Yogyakarta, serta surat rekomendasi pemasukan hewan yang diterbitkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY apabila hewan berasal dari luar DIY.

Ibu drh. Sri Panggarti menambahkan, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta sudah membentuk tim sejak awal menyebarnya penyakit ini di Indonesia untuk memantau peternak dan kelompok ternak di Kota Yogyakarta sekaligus sebagai bagian dari pengawasan kesehatan hewan. Saat ini terdapat 48 titik pemantauan hewan ternak sapi, kambing dan domba yang terdiri dari 3 kelompok ternak dan 45 peternak mandiri. Di momen Hari Raya Idul Adha ini Dinas Pertanian dan Pangan juga sudah menyiapkan beberapa kegiatan dan tindakan antisipasi pengendalian dan pencegahan PMK masuk di Kota Yogyakarta. Apabila ditemukan hewan yang menunjukkan gejala PMK, masyarakat segera menghubungi Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta untuk mendapatkan pendampingan dari petugas.