Lomba Olahan Pare Pahit se-Gondokusuman, Tercipta Aneka Menu Penggugah Selera
Pare, siapa yang tidak kenal dengan sayur yang satu ini. Sayur kaya serat, memiliki banyak kandungan vitamin C, mikronutrien penting bermanfaat untuk mencegah penyakit, pembentukan tulang, dan penyembuhan luka. Vitamin A yang tinggi dalam pare, akan larut dalam lemak, sehingga berfungsi untuk meningkatkan kesehatan kulit dan penglihatan. Namun tidak semua suka dengan si pahit ini, padahal jika dikonsumsi rutin, bagus untuk kesehatan tubuh.
Untuk meningkatkan kecintaan dan nilai konsumsi pare pada semua kalangan, maka kelompok tani Timoho Ngremboko Baciro, dibawah asuhan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Sagio, S.P. mengadakan lomba olahan pare pahit kelompok tani se-Kemantren Gondokusuman dengan ketua panitia Tri Umiyati. Acara berlangsung Selasa (30/1) di rumah bambu jl. Timoho, Baciro.
Acara dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Drs. Kadri Renggono, M Si., didampingi Eny Sulistyowati, S.P. Kepala Bidang Pertanian. Apresiasi disampaikan Kadri atas terselenggaranya acara ini, berterimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat, harapannya tujuan lomba ini dapat tercapai tepat sasaran yaitu mengenalkan aneka masakan pare pahit yang disulap tidak pahit sehingga semua suka makan pare, termasuk anak-anak.
Lomba olahan diikuti 53 peserta. Di tangan mereka, pare pahit dikreasi menjadi aneka olahan makanan, seperti sayur, lauk, dessert, dan camilan/snack, semua ditata dengan apik estetik mampu menggugah selera untuk mencicipinya, membuat penasaran seperti apa rasanya. Ada 3 juri yang menilai yaitu Tolok, Kadarsih, dan Anjar Wahyu Nugraha. Kriteria penilaian meliputi 3 point utama yaitu inovasi, rasa, dan kebersihan.
Setelah penilaian, diperoleh pemenang sebagai berikut: Kategori A (untuk dikonsumsi orang dewasa) Juara 1 adalah Kelompok Tani Sumber rejeki 1 dengan menu pare kukus ayam areh, juara 2 Kelompok Tani Kompitu 1 menu bothok iwak ndelik, dan juara 3 Kelompok Tani Asoka 3 menu pia pare kacang hijau.
Juara kategori B (untuk dikonsumsi anak-anak) juara 1 Kelompok Tani Wijaya Kusuma 1 menu pare Ciput, juara 2 Kelompok Tani komputa 1 menu puding lumut pare. Juara harapan 1 Kelompok Tani Asoka 2 menu yangko guling pare kacang, juara harapan 2 Kelompok Tani Wijaya Kusuma menu siomay pare.
Selain lomba olahan, dilakukan peninjauan ke kebun pare dan panen bersama Mantri Pamong Praja Kemantren Gondokusuman, Guritno, A.P., Lurah Kelurahan Baciro Handra Sutrisno, S.Sos., dan tamu undangan lainnya. Uniknya disini adalah tanaman pare dibudidayakan di pot bekas galon air minum dan dirambatkan diatas selokan yang melintas sepanjang gang di kampung tersebut, ternyata tanaman pare mampu tumbuh dengan baik dan berbuah lebat. Lahan pertanian di Kota Yogyakarta yang sempit tidak menjadi kendala untuk bertanam, Kelompok Tani Timoho Ngremboko sudah membuktikannya, patut dicontoh.