Konsinyering Penyusunan Pohon Kinerja Untuk Renstra 2025-2029
Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertangan) Kota Yogyakarta mengadakan konsinyering selama 2 hari berturut-turut, Selasa-Rabu, 29-30 Oktober 2024 di ruang aula Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan, Kota Yogyakarta.
Acara dibuka dan ditutup oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi, S.E., M.Si. Dalam sambutannya Sukidi menyampaikan bahwa kegiatan konsinyering adalah pembahasan terfokus untuk menghasilkan pola pikir yang sama dalam bentuk pohon kinerja yang kita pahami sebagai satu alur pemikiran yang logis yang dapat menghubungkan antara kinerja individu dengan kinerja organisasi dan sasaran daerah. Sehingga kegiatan Dinas betul-betul mendukung sasaran Pemerintah Kota Yogyakarta.
Misi Pemerintah Kota Yogyakarta mewujudkan Kota Yogyakarta yang Unggul, Maju, Berkelanjutan, dengan Berlandaskan Budaya dan Nilai-Nilai Keistimewaan. Dinpertangan membantu mewujudkan Misi ke-1 yaitu mewujudkan Kota Yogyakarta unggul melalui transformasi sosial pada sasaran ke-3 yaitu menurunkan kemiskinan masyarakat dengan meningkatkan ketercukupan konsumsi pangan. Serta mendukung Misi ke-2 yaitu mewujudkan Kota Yogyakarta maju melalui transformasi ekonomi yang merata dan berkeadilan pada sasaran ke-5 yaitu meningkatnya perekonomian yang merata dan berkeadilan dengan meningkatnya kualitas pariwisata dan meningkatnya kinerja sektor perdagangan.
Sehingga yang dibahas selama 2 hari ini adalah bagaimana Dinpertangan berkontribusi dalam menurunkan kemiskinan di Kota Yogyakarta serta bagaimana meningkatkan perekonomian yang merata dan berkeadilan
"Untuk mewujudkan hal ini, yang kita lakukan adalah menyusun pohon kinerja dulu, diawali dari sasaran daerah (kertas merah), kemudian ultimate outcome kinerjanya eselon 2 kepala Dinas (kertas kuning) yaitu meningkatkan kesejahteraan petani, kemudian dibawahnya intermediate outcome yaitu sasarannya eselon 3 Kepala Bidang (kertas hijau), kemudian immediate yaitu sasaran eselon 4 (kertas peach), dibawahnya itu ada aktivitas/kegiatan (kertas putih), sehingga kalau diurutkan pohon kinerja dari bawah mendukung diatasnya, dan seterusnya sampai puncak, ini disebut pohon kinerja. Kegiatan/aktivitas harus macting dengan sasaran daerah" tambah Sukidi.
Diterangkan Sukidi bahwa tahun ini di Renstra 2025-2029 Dinpertangan membuat alur logis yang disebut dengan pohon kinerja. Setelah pohon kinerja jadi, akan ada casecading yaitu penjenjangan, dengan membagi kegiatan/aktivitas/pekerjaan (mana mengerjakan apa). Dari casecading akan menemukan anggaran yang dibutuhkan.
Selama 2 hari seluruh peserta fokus diskusi dan turut aktif berperan memberikan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan dan ditempel di papan tulis membentuk pola pohon, dengan warna kertas yang berbeda-beda menurut urutan jabatan eselon. Konsinyering ini didampingi dan diarahkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta. Diskusi dipandu oleh Kepala Sub Bagian Keuangan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan yang sekaligus merangkap Plt. Sekretaris Dinas Ashardini E.S. STP., M.T.
'Penyusunan pohon kinerja ini melibatkan Eselon 3, Eselon 4, Ketua Tim Kerja tim, dan beberapa orang, agar memiliki kemampuan berpikir dengan alur logis; kemampuan mengelola input yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan prasarana; ada prosesnya output dan outcome. Menyingkronisasi inilah yang disebut pohon kinerja" pungkas Sukidi.